Selasa, 06 November 2012

Permainan Pemanasan Tanpa Alat

Nama Permainan         : “Tempatilah Aku”
Tujuan                         : Untuk melatih konsentrasi, kecepatan reaksi, dan ketepatan siswa
Jumlah Pemain            : Minimal 7 siswa (lebih banyak lebih baik)
Aturan Permainan       :

  • Siswa dikumpulkan terlebih dahulu guna menerangkan permainannya. Model permainannya yaitu atas perintah dari gurunya. Guru penjas memberikan perintahnya bisa bercerita kepada siswa ataupun dengan meniup peluit.
  • Lapangan berbentuk segiempat yang didalam lapangan tersebut terdapat garis lurus dan bentuk-bentuk bangun datar seperti segitiga, persegi, persegi panjang, layang-layang, jajargenjang, segilima, segienam, dan lingkaran. Nantinya siswa harus menempati bangun datar itu sesuai dengan jumlah dari sisi-sisi bangun datar kecuali garis lurus (jika garis lurus maka semua siswa harus berada dalam satu garis tersebut). Misalkan segitiga maka harus ada 3 siswa dalam segitiga tersebut, jajargenjang harus ada 4 siswa, dan seterusnya sesuai dengan jumlah sisi bangun datar, serta lingkaran karena mempunyai sisi yang tak terhingga maka semua siswa harus masuk dalam lingkaran tersebut. Bangun datar yang ada didalam lapangan terbatas, untuk itu siswa harus cepat dan tepat.
  • Guru penjas dalam memberikan perintahnya bisa dengan bercerita, misalnya bercerita tentang layang-layang, kemudian memberikan perintah kepada siswa untuk menempati bentuk layang-layang tersebut. Bentuk bangun datar dan jumlah siswanya harus tepat. Jika ada yang tidak menempati layang-layang ataupun salah dalam menentukan jumlah siswanya, maka akan diberi hukuman, yaitu bisa dengan lari, loncat-loncat, dll.
  • Selain dengan cerita, guru penjas bisa memberikan perintahnya dengan meniup peluit.
ü  Jika peluit pendek 1 kali : siswa harus menempati garis lurus
ü  Jika peluit panjang 1 kali : siswa menempati lingkaran
ü  Jika peluit pendek 3 kali : siswa menempati segitiga
ü  Jika peluit pendek 4 kali : siswa menempati persegi


Bangun datar yang tidak tertera dalam aturan meniup peluit harus menggunakan cerita.

Gambar Lapangan :



1 komentar: